Senin, 01 Juni 2015

GANGGUAN / MASALAH KEBUTUHAN OKSIGENASI




MAKALAH 

“GANGGUAN / MASALAH
KEBUTUHAN OKSIGENASI”


DISUSUN OLEH:
1.                 IRMA MARISA                                         14150073
2.                 DEVI MULFIKA SARI                              14150075
3.                 JENIYANTI                                               14150076
4.                 SITTI MAIMUNAH H.PUA DJOMBU     14150078
5.                 ERMA YOLA SARI                                   14150080

 PRODI D III KEBIDANAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
  TA 2014/2015




Gangguan / MasalahKebutuhanOksigenasi


a.    Hipoksia
Hipoksia merupakan kondisi tidak tercukupinya pemenuhan kebutuhanoksigen dalam tubuh akibat defisiensi oksigen atau peningkatan penggunaan oksigen di sel, sehingga dapat memunculkan tanda sepertikulit kebiruan (sianosis).

b.    Perubahan Pola Pernapasan
1)      Takipnea,merupakan pernapasan dengan frekuensi lebih dari 24kali per menit. Proses ini terjadi karena paru-paru dalam keadaanatelektaksis atau terjadi emboli.
2)      Bradipnea, merupakan pola pernapasan yang lambat abnormal, ±10 kali per menit. Pola ini dapat ditemukan dalam keadaan peningkatan tekanan intracranial yang di sertai narkotik atausedatif.
3)      Hiperventilasi, merupakan cara tubuh mengompensasimetabolisme tubuh yang melampau tinggi dengan pernapasan lebihcepat dan dalam, sehingga terjadi peningkatan jumlah oksigendalam paru-paru. Proses ini di tandai adanya peningkatan denyutnadi, napas pendek, adanya nyeri dada, menurunnya konsentrasiCO2 dan lain-lain.
4)      Kussmaul, merupakan pola pernapasan cepat dan dangkal yangdapat ditemukan pada orang dalam keadaan asidosis metabolic
5)      Hipoventilasi, merupakan upaya tubuh untuk mengeluarkankarbondioksida dengan cukup pada saat ventilasi alveolar, sertatidak cukupnya jumlah udara yang memasuki alveoli dalam penggunaan oksigen.
6)      Dispnea, merupakan sesak dan berat saat pernapasan. Hal ini dapatdisebabkan oleh perubahan kadar gas dalam darah/jaringan, kerja berat/berlebuhan, dan pengaruh psikis.
7)      Ortopnea, merupakan kesulitan bernapas kecuali pada posisi duduk atau berdiri dan pola ini sering ditemukan pada seseorang yangmengalami kongesif paru-paru.





8)      Cheyne stokes, merupakan siklus pernapasan yang amplitudonyamula-mula nik kemudian menurun dan berhenti, lalu pernapasandimulai lagi dari siklus baru. Periode apnea berulang secara teratur
9)      Pernapasan paradoksial, merupakan pernapasan dimana dinding paru-paru bergerak berlawanan arah dari keadaan normal. Sering ditemukan pada keadaan atelektasis
10)  Biot, merupakan pernapasan dengan irama yang mirip dengancheyne stokes, akan tetapi amplitudonya tidak teratur
11)  Stridor, merupakan pernapasan bising yang terjadi karena penyempitan pada saluran pernapasan. Pada umumnya ditmukan pada kasus spasme trachea atau obstruksi laring
12)  Apnea, hentinapas.

c.    Obstruksi jalan napas
Obstruksi jalan napas merupakan suatu kondisi pada induvidudengan pernapasan yang mengalami ancaman, terkait denganketidakmampuan batuk secara efektif. Hal ini dpat disebabkan olehsecret yang kental atau berlebihan akibat penyakit infeksi;immobilisasi; statis skreasi; serta batuk tidak efektif karena penyakit persarafan seperti cerebro vascular accident (CVA), akibat efek  pengobatan sedative, dan lain-lain.
Tanda klinis :
1)      Batuk tidak efektif atau todak ada
2)      Tidak mampu mengelurakan secret di jalan napas
3)      Suara napas menunjukkan adanya sumbatan
4)      Jumlah, irama, dan kedalaman pernapasan tidak normal

d.   Pertukaran gas
Pertukaran gas merupakan suatu kondisi pada individu yang mengalami penurunan gas, baik oksigen maupun karbondioksida, antar alveoli paru-paru dan system vascular. Hal ini dapat disebabkan olehsecret yang kental atau immobilisasi akibat system saraf; depresisusunan saraf pusat; atau penyakit radang pada paru-paru.


Terjadinyagangguan dalam pertukaran gas ini menunjukkan bahwa penurunankapasitas difusi dapat menyebabkan pengangkutan O2 dari paru-paru ke jaringan terganggu, anemia dengan segala macam bentuknya,keracunan CO2, dan terganggunya aliran darah. Penurunan kapasitas difusi tersebut antara lain disebabkan oleh menurunnya luas permukaan difusi, menebalnya membrane alveolar kapiler, dan rasioventilasi perfusi yang tidak baik.
Tanda klinis :
1)Dispea pada usaha napas
2) Napas dengan bibir pada fase ekspirasi yang panjang
3)Agistasi
4)Lelah, alergi
5)Meningkatnya tahanan vascular paru-paru
6)Menurunnya saturasi oksigen dan meningkatnya PaCO2
7)Sianosis

Tidak ada komentar:

Posting Komentar