TUGAS
Keterampilan Dasar Kebidanan 1
’’ Kompres Hangat ”
Disusun Oleh :
NAMA : ERMA YOLA SARI
NIM : 14150080
KELAS : A 11 2
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TA 2014/2015
KOMPRES HANGAT
1.
Pengertian
Kompres Hangat
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang
telah di kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian
tubuh tertentu.
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan
suhu hangat setempat yang dapat meninbulkan efek fisiologis. Kompres hangat
dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan otot – otot yang
tegang (Gabriel F. J, 1998).
Menurut Sylvia A price (2005) kompres hangat adalah
memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan
cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran
darah lokal dengan tujuan memberikan kenyaamanan kapada pasien.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada
daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan
sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic
usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan
kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian,
kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI,
Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999)
Presepsi nyeri dipengaruhi oleh
variabel fisiologis dan psikologis. Status gate atau ointu gerbang berada pada
dorsal horn subtansial gelantinose yang akan menghasilkan impuls nyeri dalam
arti lain bahwa gerbang terbukan maka impuls dapat bergerak bebas menuju jalur
asending (ke atas) yang akan menghasilkan persepsi nyeri. Dengan pemberian
panas gerbang akan tertutup karena adanya stimulasi dari serabut saraf A delta.
Ketika gerbang tertutup impuls nyeri terhambat, hal ini akan mengurangi
persepsi nyeri (Mander R, 2004).
Selain itu pemberian panas dapat
menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga akan memperbaiki peredaran darah
di dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan bahan
makanan ke sel-sel akan diperbesar dan pembuangan za-zat akan diperbaiki. Jadi
akan timbul proses pertukaran zat yang lebih baik. Aktivitas sel akan meningkat
sehingga mengurangi rasa sakit (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI,
Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999).
Kompres hangat merangsang sirkulasi
dan meningkatkan lokalisasi bahan purulen pada jaringan
(Johnson JY, Temple JS, & Carr P, 2005). Kompres panas juga dapat membuka
aliran darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot (Turana
Y, 2003).
2.
Tujuan Kompres Hangat
a.
Memperlancar
sirkulasi darah
b.
Menurunkan
suhu tubuh
c.
Mengurangi
rasa sakit
d.
Memberi
rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
e.
Memperlancar
pengeluaran eksudat
f.
Merangsang
peristaltik usus
g.
Mengurangi
peradangan dan spasmus otot
h.
Meningkatan aktivitas sel.
3.
Manfaat
Kompres Hangat
Saat
otot terasa kaku, nyeri atau cedera yang berkepanjangan, kompres hangat adalah
pertolongan pertama yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa sakit akibat
pergerakan otot yang berlebihan. Kompres dengan menggunakan kantung atau handuk
panas meningkatkan elastisitas jaringan sendi dan menstimulasi peredaran darah.
Kompres
selama 20 menit juga membantu merenggangkan dan menenangkan bagian tubuh yang
cedera. Maka kompres hangat baik dilakukan sebelum olahraga yang mungkin akan
menyebabkan rasa sakit itu muncul ketika beraktivitas. Satu hal yang penting
diperhatikan, jangan mengompres hangat pada cedera atau luka yang baru.
Saat
Anda baru cedera, panas hanya akan membuatnya lebih buruk. Menyebabkan pembuluh
darah membesar. Gunakan kompres hangat jika Anda telah relaks sehabis
berolahraga, minimal 48 jam setelah mengalami cedera.
Kompres
hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam. Mengapa bukan
kompres dingin? Karena jika diberi kompres dingin, maka bagian otak yang
bernama hipotalamus akan menangkap pesan bahwa tubuh dalam suhu rendah akibat
dari kompres tadi, sehingga otak justru akan memerintahkan untuk meningkatkan
suhu tubuh kita. Nah, bukannya turun demamnya, malah tambah parah, kan?
Jadi, fungsi kompres hangat tadi adalah agar hipotalamus menangkap pesan bahwa
suhu tubuh tinggi alias panas sehingga suhu tubuh harus diturunkan. Oh ya,
suhu yang disarankan untuk kompres hangat adalah 40-50º C.
Selain
untuk menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi
nyeri pada saat cedera. Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut
atau cedera yang baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi
cedera atau luka. Kompres hangat ini dapat digunakan untuk cedera yang sudah lebih
dari 48 jam. Kompres hangat juga dapat digunakan buat cewek- cewek yang tengah
mengalami nyeri haid atau dismenorhea. Tempelkan kompres hangat pada bagian
perut yang nyeri. Namun, kompres hangat tidak boleh digunakan di perut pada
orang yang mengalami radang atau infeksi usus buntu.
4.
Pengaruh Kompres Hangat
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian
yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di
dalam jaringan tersebut. Pada otot, panas memiliki efek menurunkan ketegangan,
meningkatkan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta
adanya dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah
serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 didalam darah akan
meningkat sedangkan PH darah akan mengalami penurunan (Gabriel F.J, 1998).
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres
hangat diberikan satu jam atau lebih.
5.
Indikasi Kompres Hangat
·
Klien
yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah).
·
Klien
dengan perut kembung.
·
Klien
yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian.
·
Sepasme
otot.Adanya abses, hematoma.
6.
Kontra
Indikasi Kompres Hangat
·
Gangguan
sensibilitas.
·
Buerger
diseases.
·
Gangguan
peredaran darah arterial perifir.
7.
Mekanisme Tubuh terhadap Kompres Hangat
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan
memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika
reseptor yang peka terhadap panas di
hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai
berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur
oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan/kehilangan energi panas melalui kulit meningkat (berkeringat),
diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal
kembali.
8.
Penggunaan
Kompres Hangat
a.
Penanganan demam bukanlah dengan
dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu kala karena orang
demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres dihentikan.
Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa
suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan
bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres
hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka
suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika demam
kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres
hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih
nyaman.
b.
Untuk cedera lama/kondisi kronis,
yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta
merangsang aliran darah ke daerah.
c.
Untuk pengobatan nyeri dan
merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk yang
cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah
bengkak yang sudah ada.
Cara Menggunakan Kompres Hangat
ü
Tempelkan ke bagian tubuh yang
nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk yang telah
dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau
bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu
panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres.
ü
Peras kain yang digunakan untuk
mengkompres, jangan terlalu basah.
ü
Lama kompres sekitar 15-20 menit
dan dapat diperpanjang.
ü
Sebaiknya diikuti dengan latihan
pergerakan atau pemijatan.
ü
Dampak fisiologis dari kompres
hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks,
menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.
Memberikan Kompres Hangat
ü
Bayi/anak
Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari
2 tahun.
ü
Lansia
Memberikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan
ketika mengevaluasi efek terapi karena lansia memiliki banyak kondisi yang
merupakan predisposisi terjadinya cidera pada pemberian kompres.
9.
Metode Kompres Hangat
Kompres hangat menggunakan air hangat didasarkan bahwa
kompres dengan menggunakan air dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif
menurunkan panas. Karena kontak dengan air dingin maka pembuluh darah yang
kontak dengan kain kompres dingin akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga
menyulitkan pengeluaran panas.Pusat pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu
tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan.
Apalagi, saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru
mengalami peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan,
disamping membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh
terasa lebih nyaman.
10.
Cara
Pemberian Kompres Hangat
a.
Kompres Hangat Basah
Persiapan alat
§ kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
§ bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
§ kasa perban atau kain segitiga
§ pengalas
§ sarung tangan bersih di tempatnya
§ bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
§ waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
§ pinset anatomi 2 buah
§ korentang
Prosedur
§ mendekatkan alat-alat kedekat
klien
§ memperhatikan privacy klien
§ mencuci tangan
§ mengatur posisi klien yang nyaman
§ memasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
§ memakai sarung tangan lalu membuka balutan perban bila diperban.
Kemudian, membuang
bekas balutan ke dalam bengkok kosong
§ mengambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu memasukkan
ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
§ kemudian mengambil kasa tersebut, lalu membentangkan dan meletakkan pada
area yang akan dikompres
§ bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi
dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
§ melakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti
balutan kompres tiap 5 menit
§ melepaskan sarung tangan
§ mengatur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
§ membereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
§ mencuci tangan
§ mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Hal yang perlu diperhatikan
§ kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap
hangat, cairan jangan terlalu panas,
§ hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
§ kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
§ untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka
tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang
penting bersih
b.
Kompres Hangat Kering Menggunakan Buli-Buli Panas
Persipan alat
§ buli-buli panas dan sarungnya
§ termos berisi air panas
§ termomerter air panas
§ lap kerja
Prosedur
§
mempersiapan alat
§
mencuci tangan
§
melakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli
panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, mengencangkan
penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu mengosongkan
isinya. Menyiapkan dan mengukur air yang di inginkan (50-60ºc)
§
mengisi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang
lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu mengeluarkan udaranya dengan
cara :meletakkan atau menidurkan buli-buli di atas meja atau tempat
datar.Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher
buli-buli. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
§
memeriksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu mengeringkn
dengan lap kerja dan memasukkan ke dalam sarung buli-buli
§
membawa buli-buli tersebut ke dekat klien
§
meletakkan atau memasang buli-buli pada area yang
memerlukan
§
mengkaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti
kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
§
mengganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang
dengan air panas lagi, sesuai yang di kehendaki
§
membereskan alat alat bila sudah selesai
§
mencuci tangan
§
mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Hal-hal yang peril di perhatikan
§ buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
§ pemakaian buli-buli panas pada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke
atas atau ke samping
§ pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
§ buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya
11. Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat
Ø Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang
telanjang, lapisi kantong dengan kain flanel atau handuk.
Ø Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan
tertentu hanya boleh terisi sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak
diperlukan.
Ø Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama,
jangan lupa memeriksa kulit penderita.
Ø Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat
menyebabkan pembuluh 0darah di area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan
sakit kepala.
Ø Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika
mengalami radang/ infeksi usus buntu.
Alat-Alat untuk Mengompres dengan
Air Hangat
Kom berisi air hangat
Bak steril
Kain segitiga
Bengkok
Buli-buli panas
Termometer air panas
Kain pengompres
Termos air panas
Sarung tangan bersih
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di
kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu.
Pemberiankompreshangatbertujuanuntukmemperlancar sirkulasi darah, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit, memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien, memperlancar pengeluaran eksudat, merangsang peristaltik usus, mengurangi peradangan dan spasmus otot, dan meningkatan
aktivitas sel.
Kompres hangat
merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam.Selain untuk menurunkan
demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada saat
cedera. Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut atau cedera yang
baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka.
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian
yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di
dalam jaringan tersebut.
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres
hangat diberikan satu jam atau lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Program Study
S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan
Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur : EGC
Ns. Kusyati,
Eni, S.Kep, dkk. 2006. Ketermpilan
dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC
Doengoes, M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta :
EGC.
TUGAS
Keterampilan Dasar Kebidanan 1
’’ Kompres Hangat ”
Disusun Oleh :
NAMA : IRMA MARISA
NIM : 14150073
KELAS : A 11 2
PRODI D III KEBIDANAN
FAKULTAS KESEHATAN
UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
TA 2014/2015
KOMPRES HANGAT
1.
Pengertian
Kompres Hangat
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang
telah di kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian
tubuh tertentu.
Kompres hangat adalah suatu metode dalam penggunaan
suhu hangat setempat yang dapat meninbulkan efek fisiologis. Kompres hangat
dapat digunakan pada pengobatan nyeri dan merelaksasikan otot – otot yang
tegang (Gabriel F. J, 1998).
Menurut Sylvia A price (2005) kompres hangat adalah
memberikan rasa hangat kepada pasien untuk mengurangi nyeri dengan menggunakan
cairan yang berfungsi untuk melebarkan pembuluh darah dan meningkatkan aliran
darah lokal dengan tujuan memberikan kenyaamanan kapada pasien.
Kompres hangat adalah memberikan rasa hangat pada
daerah tertentu dengan menggunakan cairan atau alat yang menimbulkan hangat
pada bagian tubuh yang memerlukan. Tindakan ini selain untuk melancarkan
sirkulasi darah juga untuk menghilangkan rasa sakit, merangsang peristaltic
usus, pengeluaran getah radang menjadi lancer, serta memberikan ketenangan dan
kesenangan pada klien. Pemberian kompres dilakukan pada radang persendian,
kekejangan otot, perut kembung, dan kedinginan. (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI,
Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999)
Presepsi nyeri dipengaruhi oleh
variabel fisiologis dan psikologis. Status gate atau ointu gerbang berada pada
dorsal horn subtansial gelantinose yang akan menghasilkan impuls nyeri dalam
arti lain bahwa gerbang terbukan maka impuls dapat bergerak bebas menuju jalur
asending (ke atas) yang akan menghasilkan persepsi nyeri. Dengan pemberian
panas gerbang akan tertutup karena adanya stimulasi dari serabut saraf A delta.
Ketika gerbang tertutup impuls nyeri terhambat, hal ini akan mengurangi
persepsi nyeri (Mander R, 2004).
Selain itu pemberian panas dapat
menyebabkan pembuluh darah melebar, sehingga akan memperbaiki peredaran darah
di dalam jaringan tersebut. Dengan cara ini penyaluran zat asam dan bahan
makanan ke sel-sel akan diperbesar dan pembuangan za-zat akan diperbaiki. Jadi
akan timbul proses pertukaran zat yang lebih baik. Aktivitas sel akan meningkat
sehingga mengurangi rasa sakit (Stevens, PJM, F, Bordui, WE, Van Der Meer, GI,
Almekinders, J, Caris, & I, AG Van Der Weyde. 1999).
Kompres hangat merangsang sirkulasi
dan meningkatkan lokalisasi bahan purulen pada jaringan
(Johnson JY, Temple JS, & Carr P, 2005). Kompres panas juga dapat membuka
aliran darah yang mengakibatkan relaksasi dari otot (Turana
Y, 2003).
2.
Tujuan Kompres Hangat
a.
Memperlancar
sirkulasi darah
b.
Menurunkan
suhu tubuh
c.
Mengurangi
rasa sakit
d.
Memberi
rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien
e.
Memperlancar
pengeluaran eksudat
f.
Merangsang
peristaltik usus
g.
Mengurangi
peradangan dan spasmus otot
h.
Meningkatan aktivitas sel.
3.
Manfaat
Kompres Hangat
Saat
otot terasa kaku, nyeri atau cedera yang berkepanjangan, kompres hangat adalah
pertolongan pertama yang ideal. Panas cukup efektif meredakan rasa sakit akibat
pergerakan otot yang berlebihan. Kompres dengan menggunakan kantung atau handuk
panas meningkatkan elastisitas jaringan sendi dan menstimulasi peredaran darah.
Kompres
selama 20 menit juga membantu merenggangkan dan menenangkan bagian tubuh yang
cedera. Maka kompres hangat baik dilakukan sebelum olahraga yang mungkin akan
menyebabkan rasa sakit itu muncul ketika beraktivitas. Satu hal yang penting
diperhatikan, jangan mengompres hangat pada cedera atau luka yang baru.
Saat
Anda baru cedera, panas hanya akan membuatnya lebih buruk. Menyebabkan pembuluh
darah membesar. Gunakan kompres hangat jika Anda telah relaks sehabis
berolahraga, minimal 48 jam setelah mengalami cedera.
Kompres
hangat merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam. Mengapa bukan
kompres dingin? Karena jika diberi kompres dingin, maka bagian otak yang
bernama hipotalamus akan menangkap pesan bahwa tubuh dalam suhu rendah akibat
dari kompres tadi, sehingga otak justru akan memerintahkan untuk meningkatkan
suhu tubuh kita. Nah, bukannya turun demamnya, malah tambah parah, kan?
Jadi, fungsi kompres hangat tadi adalah agar hipotalamus menangkap pesan bahwa
suhu tubuh tinggi alias panas sehingga suhu tubuh harus diturunkan. Oh ya,
suhu yang disarankan untuk kompres hangat adalah 40-50º C.
Selain
untuk menurunkan demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi
nyeri pada saat cedera. Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut
atau cedera yang baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi
cedera atau luka. Kompres hangat ini dapat digunakan untuk cedera yang sudah lebih
dari 48 jam. Kompres hangat juga dapat digunakan buat cewek- cewek yang tengah
mengalami nyeri haid atau dismenorhea. Tempelkan kompres hangat pada bagian
perut yang nyeri. Namun, kompres hangat tidak boleh digunakan di perut pada
orang yang mengalami radang atau infeksi usus buntu.
4.
Pengaruh Kompres Hangat
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian
yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di
dalam jaringan tersebut. Pada otot, panas memiliki efek menurunkan ketegangan,
meningkatkan sel darah putih secara total dan fenomena reaksi peradangan serta
adanya dilatasi pembuluh darah yang mengakibatkan peningkatan sirkulasi darah
serta peningkatan tekanan kapiler. Tekanan O2 dan CO2 didalam darah akan
meningkat sedangkan PH darah akan mengalami penurunan (Gabriel F.J, 1998).
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres
hangat diberikan satu jam atau lebih.
5.
Indikasi Kompres Hangat
·
Klien
yang kedinginan(suhu tubuh yang rendah).
·
Klien
dengan perut kembung.
·
Klien
yang punya penyakit peradangan, seperti radang persendian.
·
Sepasme
otot.Adanya abses, hematoma.
6.
Kontra
Indikasi Kompres Hangat
·
Gangguan
sensibilitas.
·
Buerger
diseases.
·
Gangguan
peredaran darah arterial perifir.
7.
Mekanisme Tubuh terhadap Kompres Hangat
Pemberian kompres hangat pada daerah tubuh akan
memberikan sinyal ke hipothalamus melalui sumsum tulang belakang. Ketika
reseptor yang peka terhadap panas di
hipotalamus dirangsang, sistem efektor mengeluarkan sinyal yang memulai
berkeringat dan vasodilatasi perifer. Perubahan ukuran pembuluh darah diatur
oleh pusat vasomotor pada medulla oblongata dari tangkai otak, dibawah pengaruh
hipotalamik bagian anterior sehingga terjadi vasodilatasi.
Terjadinya vasodilatasi ini menyebabkan
pembuangan/kehilangan energi panas melalui kulit meningkat (berkeringat),
diharapkan akan terjadi penurunan suhu tubuh sehingga mencapai keadaan normal
kembali.
8.
Penggunaan
Kompres Hangat
a.
Penanganan demam bukanlah dengan
dikompres air dingin seperti yang biasa dilakukan dahulu kala karena orang
demam jika dikompres dingin akan lebih demam lagi saat kompres dihentikan.
Karena pada saat dikompres dingin, pusat pengatur suhu menerima sinyal bahwa
suhu tubuh sedang dingin maka tubuh harus segera dihangatkan. Jadi justru akan
bertentangan dengan hasil yang diharapkan. Lain halnya bila dilakukan kompres
hangat. Pusat suhu akan menerima informasi bahwa suhu tubuh sedang hangat, maka
suhu tubuh harus segera diturunkan. Inilah pengaruh yang diharapkan. Ketika demam
kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita sebenarnya panas. Kompres
hangat membantu mengurangi rasa dingin & menjadikan tubuh terasa lebih
nyaman.
b.
Untuk cedera lama/kondisi kronis,
yang mana bisa membantu membuat rileks, mengurangi tekanan pada jaringan serta
merangsang aliran darah ke daerah.
c.
Untuk pengobatan nyeri dan
merelaksasi otot-otot yang tegang tetapi tidak boleh digunakan untuk yang
cedera akut atau ketika masih ada bengkak, karena panas dapat memperparah
bengkak yang sudah ada.
Cara Menggunakan Kompres Hangat
ü
Tempelkan ke bagian tubuh yang
nyeri kantong karet/ botol yang berisi air hangat atau handuk yang telah
dicelupkan ke dalam air hangat dengan temperatur 40-50 derajat Celcius atau
bila sulit mengukurnya, coba pada dahi terlebih dahulu, jangan sampai terlalu
panas atau sesuaikan panasnya dengan kenyamanan yang akan dikompres.
ü
Peras kain yang digunakan untuk
mengkompres, jangan terlalu basah.
ü
Lama kompres sekitar 15-20 menit
dan dapat diperpanjang.
ü
Sebaiknya diikuti dengan latihan
pergerakan atau pemijatan.
ü
Dampak fisiologis dari kompres
hangat adalah pelunakan jaringan fibrosa, membuat otot tubuh lebih rileks,
menurunkan atau menghilangkan rasa nyeri, dan memperlancar aliran darah.
Memberikan Kompres Hangat
ü
Bayi/anak
Suhu air dalam botol air panas harus 40,5-46oC untuk anak-anak kurang dari
2 tahun.
ü
Lansia
Memberikan perhatian khusus saat mengkaji area yang akan diterapi dan
ketika mengevaluasi efek terapi karena lansia memiliki banyak kondisi yang
merupakan predisposisi terjadinya cidera pada pemberian kompres.
9.
Metode Kompres Hangat
Kompres hangat menggunakan air hangat didasarkan bahwa
kompres dengan menggunakan air dingin itu sebenarnya tidak begitu efektif
menurunkan panas. Karena kontak dengan air dingin maka pembuluh darah yang
kontak dengan kain kompres dingin akan menyempit (vasokonstriksi) sehingga
menyulitkan pengeluaran panas.Pusat pengatur suhu menerima informasi bahwa suhu
tubuh sedang berada dalam kondisi hangat, maka suhu tubuh butuh untuk segera diturunkan.
Apalagi, saat demam kita memang merasa kedinginan meskipun tubuh kita justru
mengalami peningkatan suhu. Kompres air hangat memiliki beberapa keuntungan,
disamping membantu mengurangi rasa dingin, air hangat juga menjadikan tubuh
terasa lebih nyaman.
10.
Cara
Pemberian Kompres Hangat
a.
Kompres Hangat Basah
Persiapan alat
§ kom berisi air hangat sesuai kebutuhan (40-46c)
§ bak seteril berisi dua buah kasa beberapa potong dengan ukuran yang sesuai
§ kasa perban atau kain segitiga
§ pengalas
§ sarung tangan bersih di tempatnya
§ bengkok dua buah (satu kosong, satu berisi larutan Lysol 3%)
§ waslap 4 buah/tergantung kebutuhan
§ pinset anatomi 2 buah
§ korentang
Prosedur
§ mendekatkan alat-alat kedekat
klien
§ memperhatikan privacy klien
§ mencuci tangan
§ mengatur posisi klien yang nyaman
§ memasang pengalas dibawah daerah yang akan dikompres
§ memakai sarung tangan lalu membuka balutan perban bila diperban.
Kemudian, membuang
bekas balutan ke dalam bengkok kosong
§ mengambil beberapa potong kasa dengan pinset dari bak seteril, lalu memasukkan
ke dalam kom yang berisi cairan hangat.
§ kemudian mengambil kasa tersebut, lalu membentangkan dan meletakkan pada
area yang akan dikompres
§ bila klien menoleransi kompres hangat tersebut, lalu ditutup/dilapisi
dengan kasa kering. selanjutnya dibalut dengan kasa perban atau kain segitiga
§ melakukan prasat ini selama 15-30 menit atau sesuai program dengan anti
balutan kompres tiap 5 menit
§ melepaskan sarung tangan
§ mengatur kembali posisi klien dengan posisi yang nyaman
§ membereskan semua alat-alat untuk disimpan kembali
§ mencuci tangan
§ mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Hal yang perlu diperhatikan
§ kain kasa harus diganti pada waktunya dan suhu kompres di pertahankan tetap
hangat, cairan jangan terlalu panas,
§ hindarkan agar kulit jangan sampai kulit terbakar
§ kain kompres harus lebih besar dari pada area yang akan dikompres
§ untuk kompres hangat pada luka terbuka, peralatan harus steril. Pada luka
tertutup seperti memar atau bengkak, peralatan tidak perlu steril karena yang
penting bersih
b.
Kompres Hangat Kering Menggunakan Buli-Buli Panas
Persipan alat
§ buli-buli panas dan sarungnya
§ termos berisi air panas
§ termomerter air panas
§ lap kerja
Prosedur
§
mempersiapan alat
§
mencuci tangan
§
melakukan pemasangan telebih dahulu pada buli-buli
panas dengan cara : mengisi buli-buli dengan air panas, mengencangkan
penutupnya kemudian membalik posisi buli-buli berulang-ulang, lalu mengosongkan
isinya. Menyiapkan dan mengukur air yang di inginkan (50-60ºc)
§
mengisi buli-buli dengan air panas sebanyak kurang
lebih setengah bagian dari buli-buli tesebut. Lalu mengeluarkan udaranya dengan
cara :meletakkan atau menidurkan buli-buli di atas meja atau tempat
datar.Bagian atas buli-buli di lipat sampai kelihatan permukaan air di leher
buli-buli. Kemudian penutup buli-buli di tutup dengan rapat/benar
§
memeriksa apakah buli-buli bocor atau tidak lalu mengeringkn
dengan lap kerja dan memasukkan ke dalam sarung buli-buli
§
membawa buli-buli tersebut ke dekat klien
§
meletakkan atau memasang buli-buli pada area yang
memerlukan
§
mengkaji secara teratur kondisi klien untuk mengetaui
kelainan yang timbul akibat pemberian kompres dengan buli-buli panas, seperti
kemerahan, ketidak nyamanan, kebocoran, dsb.
§
mengganti buli-buli panas setelah 30 menit di pasang
dengan air panas lagi, sesuai yang di kehendaki
§
membereskan alat alat bila sudah selesai
§
mencuci tangan
§
mendokumentasikan tindakan ini beserta responnya
Hal-hal yang peril di perhatikan
§ buli-buli panas tidak boleh diberikan pada klien pendarahan
§ pemakaian buli-buli panas pada bagian abdomen, tutup buli-buli mengarah ke
atas atau ke samping
§ pada bagian kaki, tutup buli-buli mengarah ke bawah atau ke samping
§ buli-buli harus di periksa dulu atau tidak cicin karet pada penutupnya
11. Hal-hal
yang Perlu Diperhatikan dalam Memberikan Hangat
Ø Jangan letakan kantong air hangat di bagian tubuh yang
telanjang, lapisi kantong dengan kain flanel atau handuk.
Ø Kantong air hangat yang diletakkan diatas bagian badan
tertentu hanya boleh terisi sepertiganya untuk menghindari berat yang tidak
diperlukan.
Ø Pada penggunaan kompres hangat yang berlangsung lama,
jangan lupa memeriksa kulit penderita.
Ø Kompres hangat tidak diberikan di kepala karena dapat
menyebabkan pembuluh 0darah di area tersebut mengalami dilatasi dan menyebabkan
sakit kepala.
Ø Kompres hangat tidak boleh diberikan di perut jika
mengalami radang/ infeksi usus buntu.
Alat-Alat untuk Mengompres dengan
Air Hangat
Kom berisi air hangat
Bak steril
Kain segitiga
Bengkok
Buli-buli panas
Termometer air panas
Kain pengompres
Termos air panas
Sarung tangan bersih
Kompres hangat adalah suatu prosedur menggunakan kain / handuk yang telah di
kompres-hangat celupkan pada air hangat, yang ditempelkan pada bagian tubuh
tertentu.
Pemberiankompreshangatbertujuanuntukmemperlancar sirkulasi darah, menurunkan suhu tubuh, mengurangi rasa sakit, memberi rasa hangat,nyaman dan tenang pada klien, memperlancar pengeluaran eksudat, merangsang peristaltik usus, mengurangi peradangan dan spasmus otot, dan meningkatan
aktivitas sel.
Kompres hangat
merupakan pilihan yang tepat untuk menurunkan demam.Selain untuk menurunkan
demam, kompres hangat juga dapat digunakan untuk mengurangi nyeri pada saat
cedera. Namun, tidak boleh digunakan pada cedera akut atau cedera yang
baru saja terjadi karena justru akan memperparah kondisi cedera atau luka.
Efek dari kompres hangat adalah untuk meningkatkan aliran darah ke bagian
yang terinjuri, melebarkan pembuluh darah dan memperbaiki peredaran daerah di
dalam jaringan tersebut.
Pemberian kompres hangat yang berkelanjutan berbahaya terhadap sel epitel,
menyebabkan kemerahan, kelemahan local, dan bisa terjadi kelepuhan. Kompres
hangat diberikan satu jam atau lebih.
DAFTAR PUSTAKA
Program Study
S-1 Keperawatan STIKES Banyuwangi. 2009. Panduan
Keterampilan Prosedur Lab KDM 2. Jawa Timur : EGC
Ns. Kusyati,
Eni, S.Kep, dkk. 2006. Ketermpilan
dan Prosedur Laboratorium. Jakarta : EGC
Doengoes, M. (2000). Rencana Asuhan Keperawatan. Jakarta :
EGC.
Tidak ada komentar:
Posting Komentar