“Kesehatan
Reproduksi Remaja”
Kelompok 8
Kelompok 8
Nama :Erma
Yola Sari sebagai Ibu
Rosa Yunita sebagai Anak
Meliati sebagai Bidan
Priscilia Manik sebagai Bapak
Vena sebagai Narator
Rosa Yunita sebagai Anak
Meliati sebagai Bidan
Priscilia Manik sebagai Bapak
Vena sebagai Narator
Kelas A.11.2
Prodi D3 Kebidanan
Fakultas KESEHATAN UNIVERSITAS RESPATI YOGYAKARTA
ROLE PLAY PERNIKAHAN
DINI DAN AKIBATNYA TERHADAP KESEHATAN REPRODUKSI REMAJA
Di suatu desa tinggallah
sebuah keluarga. Mereka adalah keluaraga yang sangat ngan sederhana.Suatu hari
si Bapak ingin menjodohkan anak gadisnya “Sri” dengan anak temannya. Namun
melihat usiannya yang masih muda Sri menolak untuk dijodohkan.
Bapak :
Ndok, dari pada kamu tu di rumah gakda kejaan, ya mendingan kamu tu bapak nikah
kan saja ya? Nanti tak jodohin sama anaknya temen bapak, gimana?
Anak : Bapak tu gimana to main jodohin saja,
memang nya ini jaman nya siti nurbaya apa pak? Lagian umur saya juga baru 17
tahun eh pak.
Bapak : Walah ndok umur itu bukan jadi alasan kalo
gak boleh nikah, wong bapak sama ibu mu dulu menikah umur 13 - 14 kok.
Anak : Tetap saja pak saya tu belum mau menikah,
saya tu masih pengen menikmati masa remaja saya.
Ditengah-tengah pembicaraan
bapak dan Sri, ibupun menghampiri mereka.
Ibu : Walah sepertinya sedang serius ini,
ngomongin apa to pak?
Bapak : Ini loh buk, daripada si Sri itu gak ada
kerjaan dirumah, trus ujung nya juga jadi pembantu, mendingan kita jodohin
saja, gimana menurut ibu.
Ibu : Kalo ibu sih tergantung si Sri nya aja
mau apa ndak di jodohin, gimana ndok kamu mau gak?
Anak : Sri tu belum siap lahir dan batin kalo
menikah sekarang bu? Sri juga masih pengen menikmati masa remaja Sri.
Bapak : Halah masa remaja2 opo sih ndok, wong kamu
kerjaannya juga di rumah saja kok.
Anak : Pokok nya Sri belum pengen menikah pak
titik. Lagian menikah usia dini tu gak baik buat kesehatan reproduksi kita pak?
Ibu : Bener juga pak, ibu juga pernah denger
waktu ikut penyuluhan kemarin.
Anak : Tu kan pak bener.
Bapak : Yowes2 karep mu ae lah ndok.
Anak : Bu bagaimana kalo kita tanya2 aja ke bu
bidan dampak dari pernikan dini itu apa? Biar informasi nya lebih jelas bu.
Ibu : Yowes, besok kita ke klinik bu bidan
aja.
Anak : Iya bu.
Keesokan harinya
Anak : Ibu, jadi ndak hari ini kita pergi ke klinik?
Ibu :Jadi ndok cepat sana ganti pakaian mu
Anak : Ia bu... (Ibu dan anak telah sampai di
klinik bidan)
Ibu dan Anak : Klonuwun bu......
Bidan : Oh geh...silahkan masuk buk.. Silahkan duduk..
Ada yang bisa saya bantu bu ??
Ibu :Begini bu bidan , ini lo si Sri pengen tau tentang masalah
pernikahan dini dan akibatnya terhadap kesehatan reproduksi
Bidan :Baik lah buk,
sebelum saya menjelaskan saya akan bertanya dahulu kepada anak ibu . . . .emmmm...nama
adik siapa ya? Dan usia nya berapa tahun sekarang?
Anak :Nama saya bu, Sri umur saya sekarang 17 tahun
Bidan
:emmmmm....Baiklah saya akan mulai menjelaskannya, pernikahan dini adalah pernikahan
yang di lakukan pada usia perkawinan yang kurang dari 20 tahun . Remaja yang
menikah di usia muda umumnya belum memiliki jiwa dalam arti kemantapan berfikir
dan berbuat, mau menang sendiri atau egois,mudah putus asa, tidak bertanggung jawab
hal ini terjadi karna mereka masih berada pada tahap peraliharan dari masa kanak-kanak
menuju masa dewasa.
Anak : O...gitu to bu, jadi bu ada gak dampaknya ke
alat reproduksi jika menikah di bawah umur..
Bidan : Ada, akibat nya seperti Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggul nya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan. Anak perempuan berusia 10-14 memiliki kemungkinan meninggal lima kali lebih besar, selama kehamilan atau melahirkan, di bandingkan dengan perempua nberusia 20-25 tahun sementara itu anak perempuan berusia 15-19 tahun memiliki kemungkinan dua kali lebih besar .Kemudian Pada masa remaja ini alat reproduksi belum matang melakukan fungsinya. Rahim atau uterus baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 tahun,karna masa ini fungsi hormonal melewati masa maksimal. Pada usia 14-18 tahun, perkembangan otot-otot rahim belum cukup baik kekuatan dan kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan rahim dapat rupture atau robek. Pada usia 14-19 tahun sistem hormonal belum stabil, kehamilan menjadi tak stabil mudah terjadi pendarahan dan terjadilah abortus atau kematian janin. Usia kehamilan terlalu dini dari persalinan memperpanjang rentangusia reproduktif aktif. Hal ini dapat mengakibatkan resiko kanker leher rahim.
Bidan : Ada, akibat nya seperti Dari segi fisik, remaja itu belum kuat, tulang panggul nya masih terlalu kecil sehingga bisa membahayakan proses persalinan. Anak perempuan berusia 10-14 memiliki kemungkinan meninggal lima kali lebih besar, selama kehamilan atau melahirkan, di bandingkan dengan perempua nberusia 20-25 tahun sementara itu anak perempuan berusia 15-19 tahun memiliki kemungkinan dua kali lebih besar .Kemudian Pada masa remaja ini alat reproduksi belum matang melakukan fungsinya. Rahim atau uterus baru siap melakukan fungsinya setelah umur 20 tahun,karna masa ini fungsi hormonal melewati masa maksimal. Pada usia 14-18 tahun, perkembangan otot-otot rahim belum cukup baik kekuatan dan kontraksinya sehingga jika terjadi kehamilan rahim dapat rupture atau robek. Pada usia 14-19 tahun sistem hormonal belum stabil, kehamilan menjadi tak stabil mudah terjadi pendarahan dan terjadilah abortus atau kematian janin. Usia kehamilan terlalu dini dari persalinan memperpanjang rentangusia reproduktif aktif. Hal ini dapat mengakibatkan resiko kanker leher rahim.
Anak : Bu..apakah ada dampak psikologisnya??
Bidan : Ada,dampaknya itu terhadap mental yang belum
siap untuk menerima kehamilan yang sudah terjadi.. akan merasa sendiri dan menyesal.
Anak :oow..begitu bu..Saya jadi takut dengan pernikahan
dini itu.
Bidan : anak, kamu harus pintar menjaga diri kamu, karena
banyak orang diluar sana yang tidak menyayangi dirinya.
Ibu : Jadi piye
Sri, kamu sudah mengerti tentang dampak pernikahan dini itu?
Anak : Sudah bu, nanti
sampe rumah langsung Sri jelasin ke Bapak ya bu biar ndak maksa-maksa Sri nikah
sekarang
Ibu : Baiklah bu kalau begitu
kami pamit dulu.. trimakasih atas penjelasannya bu
Bidan : ohh ia bu.. sama-sama bu..
Bidan : ohh ia bu.. sama-sama bu..
Tidak ada komentar:
Posting Komentar